Ketika aku kecil
ibu ku selalu menawarkan racun
kemudian mencekik leher ku
ucapannya pun selalu turun dari langit
seakan dia tidak punya akal akan mimpi mahalnyatak ada lagi kebahagian
seperti pelangi yg hilang warna nya
dia selalu menuntut yg aku tentang
ingin rasanya ku pergi meninggalkannya
berlari sejauh mungkin agar terlepas semua aturanya
namun setelah ku berjalan cukup jauh
janggut dan kumis ku telah tumbuh
ingatan masa lalu bagai pedang bermata dua
kesadaran ini adalah bangkitnya mata hati yg dulu pernah mati
kini ku rasakan sudah semuanya sebagai arti
rasa, kasih, cinta, dan sayang
ibu, kau mengajarkan ku arti ketulusan kehidupan
yang tidak orang lain berikan
semua kepahitan dan kepedihan yg engkau berikan
tak lain adalah kebaikan untuk anak mu juga
hanya saja aku yg terlalu ego dan ceroboh pada saat itu
ibu, kini kau telah berada jauh
tak bisa melihat anak mu lagi
dan semua ilmu serta kedewasaan ini
adalah buah manis didikan mu dari sewaktu aku masih kecil
oh ibu, apakah ada maaf untuk ku?
apakah air mata ini masih bernilai?
sedang hayalan ku hanya tertiup pasir yg kotor
lagi semua angan-angan ku terhalang hitam dengan dosa
ibu, sudah tidak ada lagi yg bisa ku korbankan
agar bisa sejenak berada disisimu
kecuali dengan lautan do'a dan mati
all rights reserved, creative by: danytigers
Comments
Post a Comment