Bulan Merah



Demi cahaya yang mengusir kegelapan
bersinar terang bagai pedang dalam perang
malam yang menutupi matahari
terbangunkan api gelora diri sejati

burung-burung telah terbang diatas awan
bersayap indah sehalus sutera
menyambut langit dengan ratapan
kemudian ia naik tuk menghadap secara berurutan

kemudian ketika pelangi sudah tak datang dimalam hari
makna hidup pun sudah tak lagi berarti
penantian menjadi luka & tangis tiada terhenti
membuat mata hati ini terasa mati

sejuta bayang sudah ku melangkahkan kaki
tiada berwarna melainkan hitam
menanti dari langit yang turun didepan hadapan
berselimut pucat dingin bagai batu karang

bintang terlihat terang berkilau putih
berhias perak namun menahan perih
sang batara lalu berdiri dalam amuk amarah
aku bersumpah kan ku buat bulan berdarah

ohh sungguh tidak ada yg dapat menggantikan malam
dan sungguh hanya mentari yg dapat menyambut pagi

17 Januari 2016 (untuk spesial lebaran 1438H)
all rights reserved, creative by: danytigers

Comments